This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 21 September 2018

WORKSHOP SAGUSAKU DAN PENGUKUHAN PENGURUS IGI KABUPATEN KEEROM PROVINSI PAPUA

Keerom – Kamis (20/9), berawal dari niat yang kuat untuk membangun Keerom lebih berintegritas, maka atas izin Allah SWT., pada hari Rabu, 19 September 2018 di aula Bupati Kabupaten Keerom dilaksanakan acara pengukuhan pengurus IGI Kabupaten Keerom pertama dengan masa khidmat 2018-2023.
Banyak secercah harapan yang terbesit dalam setiap jiwa yang hadir menyaksikan acara pengukuhan tersebut, yaitu harapan agar Keerom lebih baik lagi dalam dunia pendidikan. Acara yang dihadiri lebih dari 50 tamu tersebut terdiri dari pejabat Pemerintah Daerah Kabupaten Keerom dan para utusan guru ditingkat SD/MI, SMP/MTs., SMA/MA/SMK se Kabupaten Keerom.
Pengurus organisasi profesi guru ini dilantik oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Keerom yaitu Bapak Drs. Blasius Waluyo Sejati, M.M. Dalam sambutannya beliau memberi penegasan agar setiap guru di Keerom harus berkompeten. Beliau juga menyampaikan pesan agar IGI Kabupaten Keerom dapat bersinergi dengan organisasi masyarakat yang ada untuk membangun Keerom lebih berintegritas.
Usai pengukuhan pengurus IGI Kabupaten Keerom, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi workshop SAGUSAKU oleh Bapak Jevery Paat, S.Pd. Workshop yang berlangsung selama dua hari tersebut dihadiri oleh kurang lebih 34 orang guru utusan dari masing-masing sekolah yang ada di Keerom berlangsung dengan lancar. Antusias yang cukup tinggi ditunjukkan oleh para guru yang ditugaskan untuk menulis sebuah tulisan. Hal ini terlihat dari keseruan mereka dalam menyampaikan tulisan di depan peserta yang lain.
Pada hari Kamis, 20 September 2018 dilangsungkan acara penutupan yang dihadiri oleh Asisten III Bupati Kabupaten Keerom yaitu Bapak Winoto, M.Pd. Dalam sambutannya beliau menyampaikan pesan untuk para pengurus IGI Kabupaten Keerom untuk selalu kompak kedepannya dalam membangun Keerom. “Dalam organisasi, jangan pernah mencari hidup di dalam organisasi. Tapi hidupkanlah organisasi tersebut, sehingga akan merasa memiliki organisasi tersebut” tegasnya. Beliau juga menyampaikan kalau bisa bukan hanya SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku), tapi SAGUBAKU (Satu Guru Banyak Buku).
Dengan ditutupnya acara tersebut maka tugas dan amanah baru yang dipikul oleh IGI Kabupaten Keerom semakin nyata di depan mata. Segala rintangan dan hambatan harus bisa dilalui oleh IGI Kabupaten Keerom demi terwujudnya niat suci yaitu membangun Keerom dengan cinta. Kesuksesan ada di depan mata, maka ada dua pilihan yaitu ambil kesempatan itu atau pergi menyia-nyiakannya. Bergerak!, atau hanya akan tinggal nama. Salam sharing, growing, together.

Wike
https://blog.igi.or.id/workshop-sagusaku-dan-pengukuhan-pengurus-igi-kabupaten-keerom-provinsi-papua.html

Minggu, 16 September 2018

SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KETUA YAPIS JAYAWIJAYA YANG BARU

Selamat dan Sukses atas terselenggaranya Musyawarah Cabang (Muscab) X Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) Di Tanah Papua Cabang Kabupaten Jayawijaya, pada tanggal 15 - 16 Agustus 2018 dan terpilihnya

Bapak H. Kanus Pagawak, S.Pd.

Sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YAPIS) Di Tanah Papua Cabang Kabupaten Jayawijaya Periode 2018 - 2023.



Ketua IGI Wilayah Papua



Since, M.Pd.

Jumat, 14 September 2018

SAYA cinta PGRI maka saya masuk IGI

Secara otomatis saya anggota PGRI sejak awal saya memilih profesi sebagai GURU. Seolah-olah begitu saya lahir sebagai GURU maka PGRI langsung menjadi tattoo di seluruh tubuh saya. Dan itu sangat saya syukuri, hargai dan BANGGAKAN. Walaupun hanya anggota, namun saya berusaha mengetahui AD/ART yang merupakan dasar gerakan dari organisasi yang telah melekat di sekujur tubuh saya tersebut. Dari situlah saya melihat, masih banyak yang tidak terealisasi. saya berpikir kenapa program-program tersebut tidak terealisasi??? Terus... terus dan terus terpikir namun tak kunjung ada JAWAB. Kemudian suatu saat saya kembali mengamati rinci apa saja point-point yang nenjadi dasar gerak PGRI tersebut. Dari internet saya mendapatkannya, karena memang selama ini sebagai anggota PGRI belum pernah sekalipun ada sosialisasi tentang AD/ART PGRI. Mungkin karena saya cuma anggota. Mungkin yang berhak tahu hanya para pengurus inti. 25 tahun sejak SK pertama saya jadi Guru (1993) saya tidak pernah tahu tentang AD/ART PGRI. Karena penasaran, suatu saat keingintahuan saya kembali mengusik. Saya berusaha mencari lewat internet (karena jaman sudah berubah ke kemajuan IT), dan mata saya tertuju pada BAB VII TUGAS DAN FUNGSI PGRI Pasal 7 ayat 6: "Membina dan bekerja sama dengan Himpunan/Ikatan/Assosiasi Profesi dan Keahlian sejenis di bidang pendidikan yang secara sukarela menyatakan diri bergabung dan/atau bermitra dengan PGRI". 
Saya kaget, berulang saya baca, apa benar???? Kenyataan yang saya dapati selama ini adalah ketika ada organisasi lain yang mau bermitra, maka pengurus-pengurus inti PGRI langsung kebakaran jenggot. Berbagai opini mereka tebarkan yang sudah pasti intinya TIDAK MENERIMA ADANYA ORGANISASI LAIN selain PGRI. Jangankan membina dan bekerja sama, menerima keberadaan organisasi lain saja sudah ogah
 Nach ketika IGI hadir dengan komitmen yang pasti dan action yang real, PGRI semakin kelabakan. IGI dianggap rival, dianggap tandingan. Padahal menengok AD/ART IGI, justru IGI lahir karena fokus pada usaha meningkatkan kompetensi guru yang selama ini BELUM maksimal dilakukan oleh PGRI. Dilakukan oleh IGI dengan sukarela, ikhlas, tanpa harus menadahkan tangan meminta-minta pada siapapun, termasuk Pemerintah. IGI bekerja dgn memberikan hasil REAL, sehingga datanglah bantuan yang bersifat MOU bekerja sama dalam simbiosis mutualisma. Itu berarti kehadiran IGI sangat MEMBANTU program-program yang ada dalam tubuh PGRI namun BELUM terealisasi Maksimal. Akhir kata.... semua keadaan tersebut membuat saya MEMILIH IGI dengan action nyata dan mandiri, agar saya dapat membantu merealisasikan program-program PGRI yang belum tuntas. Bukankah ini berarti saya CINTA PGRI????? Dan bukankah ini berarti saya BUKAN PENGHIANAT???? 

By: Since (Ketwil Papua.)

Senin, 27 Agustus 2018

SAGUSAKU Menapak IGI Kabupaten Jayapura

Kembali IGI Kabupaten Jayapura yang diketuai oleh Bapak Heribertus, M.MPd untuk yang kedua kalinya menunjukkan keikhlasan dalam berbagi ilmu lewat kanal Sagusaku. Kegiatan ini diikuti oleh 102 peserta, terdiri dari Kepala-kepala sekolah, guru SD, SMP, SMA/SMK.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 24 s/d 25 Agustus 2018 ini di buka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Alpius Toam. Dalam sambutannya, Alpius menyampaikan bahwa dengan menulis guru akan selalu meng-update info-info terbaru dan dengan menulis guru akan mampu meningkatkan kompetensinya.

Narasumber Sagusaku yang hadir Jevery Paat, S.Pd pun dengan semangat mentransfer ilmu yang dimilikinya, seolah tanpa kenal lelah. Keikhlasan terpancar dari wajahnya sambil berucap, baru kali ini saya menatar yang pesertanya mencapai ratusan orang. Workshop ini diharapkan mampu mencetak penulis-penulis buku yang handal.
Since (Ketua Wilayah IGI Papua)

Sabtu, 25 Agustus 2018

PEKAN INI, DARI SUMATERA HINGGA PAPUA, IGI MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU

Tanpa harus menunggu APBN, tanpa harus menanti APBD, IGI terus bergerak meningkatkan kompetensi guru. Pekan ini, 20-26 Agustus 2018, IGI menggelar 21 kegiatan melibatkan hampir 4000 guru di 21 Kab/Kota Di Indonesia.
Upaya membangun budaya belajar dikalangan guru terus digalakkan IGI dengan semangat saling berbagi dan saling menumbuhkan. Pelatih IGI diterbangkan dari provinsi lain untuk mendorong perubahan ke arah yang lebih baik. IGI bukan hanya meningkatkan kompetensi guru yang dilatih tetapi juga terus mengasah kemampuan pelatih yang berasal dari kalangan guru juga. Seiring peningkatan kemampuan ini, kedepan diharapkan guru-guru IGI menjadi mandiri untuk terus menggali pengetahuan baru dan cara-cara baru menghadirkan pembelajaran yang menarik di ruang-ruang kelas dalam upaya meningkatkan kualitas manusia indonesia.
Inilah Kegiatan IGI Minggu ini (20-26 Agst 2018) :
1. (Sagupasi, Nursyamsi)Sosialisasi pendidikan Inklusif di kab Supiori 24 Agustus 2018, peserta 142 orang)
2. Sagudelta dan Saguwarna / Heri Risdianto ( Toli-toli, Sulteng, 25-26 Agustus 170 Peserta )
3. Sagusata ( Buol, Sulteng, Chustini, 25-26 Agustus 2018)
4. Sagusaku dan Sagumanisan ( Sigi, Sulteng, Mira Pasolong, 24-25 Agustus, 45 peserta)
5. Sagusaku ( PALI, Sumsel, Teddy Handika & Efierfita 25-26 Agustus)
6. Sagusaku (Sentan, Jayapura, Jevery, 24-25 Agustus)
7. Sagusaku ( Tobasa, Sumut, Nurbadriyah, 25-26 Agustus)
8. Sagusaku, Desain Cover ( Riau, BHP & Hendri & Yulismar, 25-26 Agustus)
9. Sagusaku (Kepahiang, Bengkulu, Bambang S, 25-26 Agustus)
10. Menemu Baling ( buton selatan, sulawesi tenggara, wulan widaningsih, 25-26 agustus)
11. Menemu Baling (Pontianak, Kalbar, Fahrul Ar-Razi , 25-26 Agustus)
12.Sagusata / Chustini . Kab Buol Sulawesi Tengah tgl 25-26 agustus 2018
13. SAGUDISTRO / Ferdi (Kab. Kutai Timur, Kalimantan Timur, 25-26 Agustus 2018)
14. Sesi Pelatihan Membuat Media Pembejaran Digital School To School (STST) Program IGI DKI di SMP Al Ma’ruf Jaktim dengan Learning Facilitator: Rahmad Chandra, S.Kom. Sabtu, 25 Agustus 2018.
15.Sesi Pelatihan K13 School To School Training (STST) Program IGI DKI Jakarta di Global Islamic School Jaktim dengan Learning Facilitator: Siti Fathonah, M.Pd. Sabtu, 25 Agustus 2018.
16. Sesi Pelatihan Ice Breaking School To School Training (STST) Program IGI DKI untuk MGMP Ekonomi di SMAN 22 Jaktim dengan Learning Facilitator: Yully Rachmawaty. Selasa, 21 Agustus 2018
17. SAGUSAKA: Yoel Istiawanto (SMAN 1 Kawangkoan, Kab. Minahasa) 24 Agustus 2018
18. Diklat Interaksi KBM Online dengan Edmodo, IGI Surabaya Jatim, Narsum: Bambang Hadi Prayitno, S. Si, Hotel Santika Surabaya,25-26 Agustus 2018
19. Diklat Android untuk Pembelajaran Inovatif, IGI Surabaya Jatim, Narsum: Sugeng Setiyo Budi, S.Th.I, & Atiko, SS, M. M.Pd, Hotel Santika Surabaya, 26 Agustus 2018
20. Workshop Kanal IGI Menemu Baling dan lomba menulis budaya Kaltim dengan Metode Menemu Baling, di arena festival Telihan Kabupaten Kutai Kartanegara Kaltim 26 Agustus 2018. Pelatih Suparno Ghopar
21. Pemanfaatan Android dalam Penilaian dan Administrasi Guru, Maluku Belajar di Halmahera Selatan, Narasumber : Widiyanto, M.Pd, 24-25 Agustus 2018
Makassar, 25 Agustus 2018
Muhammad Ramli Rahim
Ketua Umum Pengurus Pusat
Ikatan Guru Indonesia

Pemerataan Pendidikan di Bumi Cendrawasih bersama Ikatan Guru Indonesia

Sebanyak 142 orang praktisi pendidikan berkumpul di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, Papua pada hari Jumat, tanggal 24 Agustus 2018. Para guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK ini hadir untuk mengikuti Sosialisasi Pendidikan Inklusif yang digagas Ikatan Guru Indonesia bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kab. Supiori, Provinsi Papua.
Kegiatan sosialisi ini dihadiri oleh wakil Bupati Supiori Onesimus Rumere, S.SoS serta Kadisdik Supiori Rafles Ngilamele, S.STP, M,Si. Dalam sambutannya, Rafles sangat mengapresiasi kehadiran IGI dalam membantu pemerintah meningkatkan kompetensi guru di Supiori.
“Sebagai Kabupaten pemekaran dari Biak Numfor sejak tahun 2004, Supiori belum memiliki SLB (Sekolah Luar Biasa). Sehingga sosialisasi pendidikan inklusif sangat penting untuk mengubah mindset guru-guru agar tidak menolak keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di sekolah reguler”, lanjut Rafles.
Selain itu, Kadisdik Supiori ini juga menghimbau agar guru-guru memiliki kesadaran dan upaya sendiri dalam meningkatkan kompetensinya. Upaya tersebut bisa dilakukan melalui berbagai wadah, termasuk melalui organisasi profesi guru seperti IGI. Mengikuti kegiatan-kegiatan IGI akan memudahkan guru untuk endapatkan informasi dan berbagai pelatihan, bahkan bisa menjadi pelatih.
Wakil Bupati Supiori, Onesimus Rumere, S.Sos, juga memberikan sambutan hangat atas terselenggaranya kegiatan ini. Kehadiran IGI menurutnya sangat membantu pemerintah daerah dalam mewujudkan visi misi Supiori “Sehat, Kenyang dan Pintar”. “Sosialisasi yang dilakukan hari ini adalah wujud “Pintar” dan kepedulian pemerintah terhadap pendidikan” paparnya. Ia juga berharap agar IGI bisa menjadi media atas keberadaan Kab. Supiori di dunia luar dengan komitmen kedepan lebih pintar.
Selanjutnya pemaparan materi sosialisasi pendidikan inklusi disampaikan oleh Nursyamsih, S.Pd, M.Pd. selaku founder kanal Sagupasi yang juga menjadi salah seorang pengurus pusat IGI ini. Kanal Sagupasi (semua guru paham pendidikan inklusif) adalah salah satu kanal pelatihan IGI yang mengenalkan dan mengembangkan pendidikan inklusif di Indonesia. Dalam pemaparan materi, tampak antusias peserta dalam menikuti, bertanya dan mendiskusikan materi yang disampaikan oleh narasumber yang biasa disapa dengan bu Anchi ini.
Pembentukan Pengurus IGI
Sesuai harapan Kadisdik dan pesan Ketum IGI, Muhammad Ramli Rahim, usai penutupan sosialisasi dilanjutkan dengan pembentukan pengurus IGI kabupaten Supiori. Dari hasil musyawarah, forum akhirnya memberikan amanah dan tanggung jawab kepada bapak Rikson Kayai, S.Pd.,  Kepala SMPN 2 Amenweri distrik Supiori Timur Kab. Supiori sebagai ketua IGI Kabupaten Supiori.
Mewakili PP IGI, bu Anchi juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Daerah setempat, khususnya bapak Rafles Ngilamele atas kerjasama dan sambutan yang luar biasa terhadap kehadiran IGI di Supiori.


“Sebelum saya kesini, saya tak mengenal siapapun di Supiori, Saya hanya punya kontak salah satu Guru Garis Depan (GGD) Mutmainnah S.Pd. Dia yang menghubungkan kami dengan WhatsApp pak Kadisdik.” ungkap Anchi.
“Tidak ada kata tidak mungkin. Jika kita mau berusaha pasti kita akan mendapatkan hasilnya, Semua ini kita lakukan didorong oleh motto IGI ” Sharing and Growing Together” selalu berbagi dan tumbuh bersama guru-guru di pelosok Indonesia.” tambahnya.
Ref/Sumber: Nursyamsih (PP IGI).

Rabu, 08 Agustus 2018

Audiensi Pengurus IGI Wilayah Papua dengan Wakil Walikota Jayapura



Hari ini Rabu, 8 Agustus 2018 Pengurus IGI Wilayah Papua berhasil audiensi dengan Wakil Walikota Jayapura. Semoga segera terbentuk kepengurusan IGI Kota Jayapura. Wakil Walikota berharap jika sudah terbentuk kepengurusannya dan diadakan pelantikan beliau dapat hadir.

Jumat, 03 Agustus 2018

TURUT BERDUKA CITA

Segenap Keluarga Besar 
IKatan Guru Indonesia Wilayah Papua
Mengucapkan
Turut Berduka Cita atas meninggalnya 

Bapak Murjono Murib, S.Pd
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya

Semoga amal ibadahnya diterima Tuhan Yang Maha Kuasa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.
SINCE, M.Pd.
Ketua IGI Wilayah Papua

Minggu, 29 Juli 2018

IGI JANGKAU PROVINSI PALING TIMUR INDONESIA

IGI JANGKAU PROVINSI PALING TIMUR INDONESIA
Oleh: Mampuono
#menemubaling_news_factory
Pelantikan Pengurus IGI Wilayah Papua dan pengurus IGI Daerah Jayapura berlangsung berurutan pada pertengahan bulan Juli 2018 ini. Setelah penantian yang cukup panjang akhirnya Pengurus Wilayah dan Daerah paling Timur Indonesia itu berhasil dilantik yang menandai pengembangan IGI di tanah Papua mulai menggeliat.
Kegiatan pelantikan pengurus wilayah maupun daerah tersebut dirangkai dengan Workshop Merancang Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Digital dan Budaya Lokal yang dipandang strategis untuk memulai pergerakan IGI di Papua. Panitia diketuai oleh Sudin Lahasia, M.Pd., yang juga Sekretaris IGI Papua. Para pengurus baru itu merancang kegiatan workshop untuk menjawab tantangan implementasi Kurikulum 2013.


Kegiatan pelantikan dan workshop itu berlangsung di dua tempat dengan waktu berbeda. Pelantikan pengurus wilayah IGI Papua dan Workshop Sagudelta (Satu Guru Dua Evaluasi Digital) dan Saguwarna (Satu Guru Pewaris budaya Nasional) berlangsung pada tanggal 12-13 Juli 2018. Kegiatan berlangsung di Aula SMA YPPK Asisi Bonaventura, Sentani Kabupaten Jayapura. Kegiatan tersebut diikuti oleh 79 orang guru dari berbagai jenjang dan beberapa sekolah. Narasumber kegiatan tersebut adalah Wakil Ketua Umum Regional I Sumbagut, Khairuddin, S,Pd., M.Pd,, dan Wakil Ketuan Umum XIV Papua dan Papua Barat, Chandra Sri Ubayanti, S.Pd, M.Pd.
Kegiatan yang samapun digelar di Jayapura pada tanggal 13-14 Juli 2018. Kegiatan yang menghadirkan 109 peserta dari sekitar kota Jayapura itu bertempat di Aula SMP Muhammadiyah Abepura, Kota Jayapura, Papua. Panitia dalam hal ini mengatur pada tanggal 13 Juli 2018 kedua narasumber dapat bertukar memberi materi.

Di hari terakhir kegiatan yakni tanggal 14 Juli 2018, kegiatan ditutup oleh pejabat dari Pemda Provinsi Papua sekaligus menyaksikan acara pelantikam pengurus IGi Wilayah Papua dan IGI Kabupaten Jayapura. Pejabat yg hadir dalam kegiatan tersebut adalah Kabid GTK Provinsi Papua, Aloysius Jopeng, M.Pd. Dalam sambutannya pejabat Dinas Pendidikan Provinsi Papua itu menyambut gembira hadirnya IGI di Papua. Tegasnya lagi, sudah lama para guru Papua mendambakan sentuhan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi mereka.
Pak Jopeng, demikian pejabat itu biasa dipangil, berpesan agar IGI dapat membangun komunikasi indah dgn organisasi guru yang sudah ada. Harapannya agar semua organisasi guru dapat bersinergi dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan guru. Demikian pula agar guru yang berada di Papua bisa mendapatkan pencerahan dalam berorganisasi dengan baik.


Kegiatan pelantikan dan workshop tersebut berjalan dengan lancar dari awal sampai akhir. TVRI Papua juga turut meliput kegiatan yang cukup fenomenal di Papua tersebut. Peserta tampak sangat antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Meski tempat tinggal atau tempat bertugas mereka sebagian sangat jauh dari lokasi kegiatan, semangat mereka untuk maju tidak menghalangi mereka untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Meski hujan terus menerus mengguyur kota Jayapura semangat peserta tak pernah surut bahkan bertambah di hari kedua. Ketua IGI wilayah Papua Since. dan Ketua Daerah IGI kota Jayapura, Heri, terlihat sangat puas dengan kegiatan ini.
Pelangi yang terpancar di langit Papua dengan keberadaan IGI ini semakin memendarkan cahaya semangat para guru Papua hingga memunculkan binar harapan berwarna-warni yang indah mempesona.
_mrt_
Kontributor:
Since & Chandra

Rabu, 18 Juli 2018

SATU LANGKAH LAGI IGI DI TANAH PAPUA TAHUN 2018

Dalam seminggu empat kepengurusan daerah/wilayah telah terbentuk
Oleh
Chandra Sri Ubayanti, M.Pd
Pengukuhan Pengurus Pusat IGI reshuffle ke-2 yang diselenggarakan berbarengan dengan Temu Nasional Pelatih (TNP) pada tanggal 6 Januari 2018 di Gedung A Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta Pusat yang lalu merupakan babak kebangkitan pergerakan IGI di tanah Papua selangkah lebih maju. Saya dilantik menjadi Wakil Ketua Umum Pengebangan Regional XIV untuk Papua dan Papua Barat. Tugas ini tidak serta merta saya ambil, bahkan sebaliknya sempat saya tolak. Membayangkan luasnya wilayah tugas saja sudah merinding, mengkerut, merasa kecil, merasa tak sanggup. Bagaimana saya harus memulai dan dengan cara apa tidak ada yang bisa memberi tahu. Namun perlahan dukungan dari banyak pihak, keluarga, rekan-rekan di PP dan sesama IGIers menjadi suluh untuk mulai mengambil langkah pertama.
Langkah diawali dengan rekrutmen anggota IGI dengan menyebar undangan dalam dua grup whatsapp, yaitu grup Persiapan IGI Papua, dan Papua Barat Undangan dalam bentuk formulir online membantu terkumpulnya teman-teman di Papua dan Papua Barat yang tertarik dengan IGI dengan cepat. Ada tiga hal tujuan kedua grup itu terbentuk, yaitu (1) mensosialisasikan IGI, (2) membentuk kepengurusan IGI Wilayah Papua dan Papua Barat, dan (3) merencancakan kegiatan pelatihan/seminar sekaligus pelantikan pengurus. Seiring waktu dua grup tadi bertambah menjadi gurup-grup persiapan IGI daerah karena beberapa daerah merasa perlu untuk membentuk kepengurusan juga. Hal yang diluar perkiraan namun mengindikasikan adanya semangat berIGI dari teman-teman di Papua dan Papua Barat.
Bagaimana mencapai tiga  tujuan ini? Beberapa orang yang ke luar dari grup karena merasa tak sepaham dengan visi misi IGI, sulitnya mencari orang yang mau masuk dalam kepengurusan, dan bagaimana caranya agar teman-teman anggota yang baru masuk IGI ini mau menyelenggaran kegiatan pelatihan/seminar adalah hal yang dialami. Lalu dipilih strategi satu sekolah menjadi tuan rumah untuk dua pelatihan dengan syarat minimal 50 orang anggota IGI. Melalui share info dari salah seorang anggota IGII di grup sekolahnya. Kepala Sekolah SMA ASISI Sentani, pak Heribertus merespon pertama kali program ini. Jumlah guru SMA ASISI kurang dari 50. Solusinya kemudian tiga sekolah digabung namun diselenggarakan di satu sekolah. Niat SMA ASISI untuk menjadi tuan rumah pelatihan IGI menjadi trigger bagi sekolah lain.
Untuk Papua, SMA ASISI Sentani Jayapura dan SMP Muhammadiyah Abepura Jayapura bersedia. Untuk Papua Barat, SMA Negeri 1 Kabupaten Sorong pun bersedia menjadi tuan rumah pelatihan IGI. Dua persiapan pun dilakukan, persiapan kegiatan pelatihan dan pelantikan pengurus. Dari mana dana kegiatan, bagaimana harus mengumpulkan peserta, siapa yang mau bekerja menjadi panitia pelaksana kegiatan, bagaimana rancangan pelantikan, pejabat siapa saja yang datang, bagaimana konsumsi, di mana narasumber ditaruh untuk menginap serta masalah transprtasi selama tiga hari kegiatan, bagaimana pula urusan publikasi, dan tak kalah penting legalitas kegiatan agar sertifikat yang dikeluarkan dapat digunakan oleh para peserta saat mengurus kenaikan pangkat. Cukup banyak yang harus dipikirkan dan diselesaikan, karena semua teman-teman di daerah berangkat dari nol baik dana mapun pengetahuan tentang ke-IGI-an. Alhamdulillah, komunikasi yang harmonis melalui WA dan telepon dapat membangun koordinasi yang baik. Papua yang luas ternyata bisa diatasi tanpa tatap muka.
Pada pelatihan IGI di Jayapura dan Sorong ini transportasi narasumber ditanggung IGI Pusat. Keperluan kegiatan di daerah menjadi tanggung jawab sekolah atau panitia kegiatan. Beberapa sponsor lokal ikut membantu penyelenggaraan, bahkan peserta memberikan kontribusi untuk fasilitas konsumsi dan sertfikat. Untung pula di IGI dikenal isitilah Guru Saudara, rekan IGIers yang bersedia membuka rumahnya untuk tempat narasumber menginap selama kegiatan. Hal inilah yang menjadi ciri kemadirian IGI, yang dapat bergerak meski tak ada bantuan dana dari pemerintah.
Direncanakan tanggal 12-13 Juli 2018 kegiatan di SMA ASISI Sentani Jayapura, sedangkan di SMP Muhammadiyah Abepura Jayapura pada tanggal 13-14 Juli 2018. Materi yang dilatihkan adalah materi dari kanal pelatihan Sagudelta (Satu Guru Dua Evaluasi Digital, founder: Khairuddin, S.Pd., M.Pd.)  dan Saguwarna (Satu Guru Pewaris Budaya Nasional, founder: Chandra Sri Ubayanti, M.Pd.). Penetapan tanggal ini hasil diskusi panitia daerah agar pada tanggal 13 kedua pelatih dapat saling bertukar posisi hingga tidak ada kekosongan.  Jarak kedua sekolah cukup jauh. Ini menjadi pengalaman yang berkesan saat bertukar posisi karena harus berkendara sekitar satu jam melalui jalanan yang berkelok-kelok. Agar tidak terlambat kami berkendara cukup kencang, walhasil tiba di lokasi kegiatan harus menahan rasa pusing dan mual.
Tidak hanya perjalanan menegangkan ini yang menarik. Semangat peserta hingga tidak mau beranjak mengambil konsumsi saat istirahat atau masih tetap bertahan di ruangan meski kegiatan telah ditutup adalah sesuatu sekali. Hampir semua guru peserta menunjukkan antusias yang tinggi dalam mengikuti kegiatan. Kehadiran di hari kedua yang tetap seratus persen bahkan bertambah juga mengindikasikan bahwa para guru sangat haus dengan pengetahuan yang baru terkait dengan perancangan dan penilaian berbasis digital dan budaya lokal. Pelatihan ditutup dengan pelantikan pengurus IGI Wilayah Papua dan IGI Kabupaten Jayapura. Dikukuhkan oleh Pengurus Pusat IGI yang dalam hal ini diwakili kedua narasumber yang juga merupakan pengurus IGI Pusat. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua (Kasubdit. GTK Provinsi Papua) dan Dewan Pakar (STIKES Jayapura) juga menjadi saksi prosesi pelantikan ini.
Tiga hari di Jayapura, IGI masih terus melebarkan sayapnya ke Papua Barat, tepatnya di Kabupaten Sorong. Pelatihan yang sama pada tanggal 15 dan 16 Juli 2018 dilaksakan sekaligus pelantikan dua daerah, yaitu Kota dan Kabupaten Sorong. Jumlah, animo, dan antusiasme peserta baik di Papua maupun di Papua Barat dapat dikatakan memiliki kesamaan. Standar peserta 50 yang ditargetkan ternyata selalu terlampaui. Diminta untuk berhenti istirahat pun enggan beranjak saking asyiknya belajar. Ini sungguh menggembirakan. Menghilangkan rasa lelah kami sebagai narasumber. Padahal tiap peserta perlu menempuh perjalanan cukup jauh dalam dua hari pelatihan.
Esok kami harus bertolak pulang kembali ke tempat tugas asal. Saya ke Fakfak, dan pak Khairuddin ke Aceh Timur. Terima kasih IGI, atas kesempatan tumbuh bersama ini. Lebih khusus kepada sahabat saya, motivator saya, pak Khairuddin, S.Pd.,M.Pd. yang meski harus melintasi pulau dan lautan dari Aceh ke Papua.