Jumat, 14 April 2017

POLA IGI FAKFAK MERETAS HAMBATAN GEOGRAFIS PAPUA BARAT

CHANDRA SRI UBAYANTI, M.Pd
Ketua IGI Kabupaten Fakfak
Setelah resmi berdiri tanggal 7 Febuari 2017 yang lalu, IGI Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat mulai menentukan langkah yang strategis bagi perkembangan organisasi. Jumlah anggota sampai hari ini tercatat telah mencapai 55 orang, jumlah yang menunjukkan perlu adanya pemberdayaan anggota untuk meraih tujuan organisasi. Meski pengurus disibukkan dengan tugas rutin di sekolah karena memang sebagian besar pengurus menempati posisi penting di sekolah masing-masing, pemikiran tentang perkembangan organisasi tidak dapat diabaikan.
Melalui beberapa kali rapat pengurus, diputuskan beberapa hal penting sambil menunggu rapat kerja daerah. Keputusan itu adalah (1) Klasifikasi anggota berdasarkan satuan pendidikan dan distrik, (2) menggerakkan anggota melalui kegiatan rutin, (3) penentuan pola kegiatan rutin IGI yang khas sesuai dengan situasi dan kondisi di Fakfak (terutama kondisi geografis yang ada). Berdasarkan data dari Disdikpora Kabupaten Fakfak (7/4/2016) Jumlah guru-guru Fakfak adalah 1.793 orang. Dalam hal ini 1.013 guru SD, 484 guru SMP, 206 guru SMA, dan 90 guru SMK yang tersebar di 17 distrik. Untuk mencapai beberapa distrik di luar kota bukan saja jauh, tapi harus melintasi hutan yang sepi, jalan yang berkelok-kelok, atau ada yang harus melewati jalur laut. Diperlukan waktu dan biaya yang cukup besar untuk itu. Dengan pemetaan jumlah guru per distrik, per satuan pendidikan apa yang dapat dilakukan untuk mempercepat perkembangan organisasi? Akhirnya diputuskan satu pola kegiatan rutin IGI Fakfak yaitu NEW NET yang merupakan kependekan dari One Week One Point (satu minggu satu titik), terinspirasi dari program-program IGI yang diawali Sagu (satu guru) juga mengadopsi program Visits School IGI Aceh Timur. NEW NET sendiri bisa bermakna jaringan baru atau keuntungan baru, sepertinya cocok untuk menggambarkan arah pola IGI Fakfak. Mengapa Point? Karena bisa jadi kegiatan tidak dilaksanakan di sekolah namun bisa di mana saja. Apakah di aula distrik, di gereja, di mesjid, atau di rumah salah seorang guru yang kesemuanya sangat tergantung situasi dan kondisi yang ada. Lalu mengapa Week? Diperlukan ukuran waktu tentunya terkait sebuah percepatan, di mana semua yang terukur akan memudahkan saat evaluasi.
Dalam jangka pendek NEW NET masih  dilaksanakan di distrik yang berada di sekitar kota, yang relatif mudah dijangkau dengan kendaraan jalur darat, dan sesuai dengan kemampuan pengurus/anggota yang tetap berfokus pada motto sharing, growing, together. Memberdayakan potensi anggota, dengan komitmen: siapa bisa apa, itu yang disampaikan saat NEW NET.
NEW NET perdana dilaksanakan kemarin lalu pada hari Selasa, 11 April 2017 di SD Fathimah Fakfak (SD Katolik yang berada di pusat kota Fakfak) pada sore hari oleh saya sendiri. Di titik itu, terdapat dua kelas mahasiswa Universitas Terbuka PGSD. Bapak Ibu guru SD yang berjumlah 54 orang itu disiapkan oleh ibu Cicilia (pengurus IGI Fakfak yang juga menjadi Dosen UT) untuk mensosialisasikan IGI kepada mereka. Dengan berbekal file powerpoint Over view IGI yang saya peroleh dari rekan SADAR (Sarasehan dalam jaringan) saya pun berdiri di hadapan bapak Ibu guru SD tersebut. Berbagi cerita tentang bagaimana dan mengapa saya masuk IGI, dan mengapa kita perlu masuk IGI.
Secara umum respon mereka positif, antusias. Beberapa bahkan langsung mendaftarkan diri sebagai anggota. Sebelumnya blangko formulir telah saya siapkan. Saya juga menyampaikan bahwa di akhir bulan April ini insya Allah IGI Fakfak akan mendatangkan nara sumber nasional dalam kegiatan workshop dan seminar tentang literasi digital dan teknologi dalam pembelajaran matematika.   Dari diskusi dengan mahasiswa UT PGSD itu ada hal yang wajib kami perhatikan yaitu masalah akses informasi. Mereka menyebutkan, banyak daerah belum terjangkau sinyal telpon seluler. Informasi yang mereka peroleh hanya lewat RRI atau surat yang dititipkan pada pejalan atau mobil angkutan penumpang. Kesulitan untuk mengakses informasi ini akan kami bawa dalam rapat anggota selanjutnya.
Selanjutnya salah satu gagasan yang sudah saya upayakan untuk meretas hambatan transporasi dan geografis adalah menggandeng pihak-pihak terkait. Telah ada dua instansi yaitu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Dinas Pertanian Kabupaten Fakfak yang bersedia memberi tumpangan saat mereka melakukan turne ke kampung-kampung atau distrik. Hal yang akan kami laksanakan pada waktu yang akan datang. Hari ini NEW NET telah terpasang di satu titik. Minggu depan kami akan melangkah ke sebuah gereja dalam kegiatan sekolah minggu. IGI diminta untuk mengisi acara tentang metode belajar yang efektif bagi anak-anak sekolah minggu dalam perayaan Paskah nanti. Ceritera perjalanan kami titik-titik lain pada waktu selanjutnya pasti akan kami sampaikan. Doakan kami tetap bersemangat demi kemajuan pendidikan di Papua Barat. Amiin. (CSU)

0 komentar:

Posting Komentar